Berikut Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan
Manusia:
Sistem pencernaan atau sistem
gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima
makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke
dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau
merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari
mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,
rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak
diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.
A.MULUT
Merupakan
suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut biasanya
terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan
lengkap yang berakhir di anus.
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan.
Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa
yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari
manis, asam, asin dan pahit. Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di
hidung dan lebih rumit, terdiri dari berbagai macam bau.
Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan
di kunyah oleh gigi belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang
lebih mudah dicerna. Ludah dari kelenjar ludah akan membungkus bagian-bagian
dari makanan tersebut dengan enzim-enzim pencernaan dan mulai mencernanya. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim),
yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan
dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
B.
TENGGOROKAN ( FARING)
Merupakan
penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani
yaitu Pharynk.
Skema
melintang mulut, hidung, faring, dan laring
Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu
kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan
pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas
dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan
ruas tulang belakang
Keatas
bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang
bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan
lubang yang disebut ismus fausium
Tekak
terdiri dari; Bagian superior =bagian yang sangat tinggi dengan hidung, bagian
media = bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior = bagian yang
sama tinggi dengan laring.
Bagian
superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang menghubungkan
tekak dengan ruang gendang telinga,Bagian media disebut orofaring,bagian ini
berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut laring gofaring
yang menghubungkan orofaring dengan laring
C.
KERONGKONGAN (EESOFAGUS)
Kerongkongan
adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir
dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui kerongkongan
dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus(dari bahasa
Yunani: ?i??, oeso – “membawa”, dan ??????, phagus – “memakan”).
Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang
belakang. Menurut histologi.
Esofagus
dibagi menjadi tiga bagian:
·
bagian
superior (sebagian besar adalah otot rangka)
·
bagian
tengah (campuran otot rangka dan otot halus)
·
serta
bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).
D.
LAMBUNG
Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk
seperti kandang keledai.
·
Terdiri
dari 3 bagian yaitu:
·
Kardia.
·
Fundus.
·
Antrum.
·
Makanan
masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin
(sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter
menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
·
Lambung
berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung
menghasilkan 3 zat penting :
·
Lendir
·
Lendir
melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan
pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya
tukak lambung.
·
Asam
klorida (HCl)
·
Asam
klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna
memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang
terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
·
Prekursor
pepsin (enzim yang memecahkan protein)
E.
USUS HALUS (USUS KECIL)
Usus
halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di
antara lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang
mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus
melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan
pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah
kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Lapisan
usus halus ; lapisan mukosa ( sebelah dalam ), lapisan otot melingkar ( M
sirkuler ), lapisan otot memanjang ( M Longitidinal ) dan lapisan serosa (
Sebelah Luar )
Usus
halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus
kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).
1. Usus dua belas jari (Duodenum)
Usus
dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak
setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua
belas jari merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo
duodenale dan berakhir di ligamentum Treitz.
Usus
dua belas jari merupakan organ retroperitoneal, yang tidak terbungkus
seluruhnya oleh selaput peritoneum. pH usus dua belas jari yang normal berkisar
pada derajat sembilan. Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan
kantung empedu. Nama duodenum berasal dari bahasa Latin duodenum digitorum,
yang berarti dua belas jari.
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari
(duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke
dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh
usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti
mengalirkan makanan.
Usus
dua belas jari (duodenum)
2. Usus Kosong (jejenum)
Usus
kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari
usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan
(ileum). Pada manusia dewasa, panjang seluruh usus halus antara 2-8 meter, 1-2
meter adalah bagian usus kosong. Usus kosong dan usus penyerapan digantungkan
dalam tubuh dengan mesenterium.
Permukaan
dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili), yang
memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus dua belas
jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat
dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri.
Sedikit sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara
makroskopis.
Jejunum diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti
“lapar” dalam bahasa Inggris modern. Arti aslinya berasal dari bahasa Laton,
jejunus, yang berarti “kosong”.
Diagram
usus halus (terlabel small intestine)
3. Usus Penyerapan (illeum)
Usus
penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem
pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah
duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara
7 dan 8 (netral atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan
garam-garam empedu.
Diagram
ileum dan organ-organ yang berhubungan.
F. USUS BESAR (KOLON)
Usus
besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.
Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.
Usus
besar terdiri dari :
·
Kolon
asendens (kanan)
·
Kolon
transversum
·
Kolon
desendens (kiri)
·
Kolon
sigmoid (berhubungan dengan rektum)
Banyaknya
bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan
membantu penyerapan zat-zat gizi.
Bakteri
di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta
antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri didalam usus besar.
Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air,
dan terjadilah diare.
G. USUS
BUNTU (SEKUM)
Usus
buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah
suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak
dari usus besar. Organ ini
ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar
herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki
sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.
H.
UMBAI CACING (APPENDIX)
Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada
usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai
cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk
nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).
Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa
Inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung
yang menyambung dengan caecum.
Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm
tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu
tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda – bisa di retrocaecal atau di
pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.
Banyak
orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan),
sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem
limfatik.
Operasi
membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.
I.
REKTUM DAN ANUS
Rektum
(Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang
berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya rektum
ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon
desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka
timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum
karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang
menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering
kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan
kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan
pengerasan feses akan terjadi.
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan
keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam
pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana
bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit)
dan sebagian lannya dari usus. Pembukaan
dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui
proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utama anus.
J.
PANKREAS
Pankreas
adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama yaitu
menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin.
Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan
duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes
terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :
·
Asini,
menghasilkan enzim-enzim pencernaan
·
Pulau
pankreas, menghasilkan hormon
Pankreas
melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam
darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat
dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat
digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan
aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah
besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara
menetralkan asam lambung.
Potongan
depan perut, menunjukkan pankreas dan duodenum.
K.
HATI
Hati
merupakan sebuah organ yang terbesar di dalam badan manusia dan memiliki
berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan.
Organ
ini memainkan peran penting dalam metabolisme dan memiliki beberapa fungsi
dalam tubuh termasuk penyimpanan glikogen, sintesis protein plasma, dan
penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan.
Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau
hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar.
Zat-zat
gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah
yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang
bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati
sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam
hati, dimana darah yang masuk diolah.
Hati
melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya
dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
Hati adalah organ yang terbesar di dalam badan manusia.
L.
KANDUNG EMPEDU
Kandung
empedu (Bahasa Inggris: gallbladder) adalah organ berbentuk buah pir yang dapat
menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses pencernaan.
Pada manusia, panjang kandung empedu adalah sekitar 7-10 cm dan berwarna hijau
gelap – bukan karena warna jaringannya, melainkan karena warna cairan empedu
yang dikandungnya. Organ ini terhubungkan dengan hati dan usus dua belas jari melalui saluran
empedu.
Empedu
memiliki 2 fungsi penting yaitu:
·
Membantu
pencernaan dan penyerapan lemak
·
Berperan
dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang
berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
PROSES
PEMENUHAN NUTRISI SEL TUBUH
1. Nutrisi yang Dibutuhkan oleh Sel Tubuh
1. Nutrisi yang Dibutuhkan oleh Sel Tubuh
Untuk
pertumbuhan, perkembangan dan aktifitas sel diperlukan nutrisi yang cukup
sehingga sel tubuh dapat tumbuh dan berkembang serta dapat menjalankan
fungsinya. Nutrisi yang dibutuhkan oleh sel-sel tubuh secara garis besar
meliputi: karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.
Karbohidrat
Semua jenis
karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O).
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan. Produk yang
dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut dalam air
mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi. Nilai energi
karbohidrat adalah 4kkal per gram. Berdasarkan gugus penyusun gulanya dapat
dibedakan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Fungsi
karbohidrat adalah:
1.
Sebagai sumber energi utama.
2.
Sebagai bahan pembentuk senyawa kimia lain, misalnya asam lemak sebagai
penyusun lemak dan asam amino sebagai penyusun protein.
3.
Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel yang sangat penting dalam
pewarisan sifat.
4.
Sebagai senyawa yang membantu proses berlangsungnya BAB.
Lemak
Lemak merupakan
senyawa organik majemuk, terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen
(O) dan terkadang tersusun oleh fosforus (P) dan nitrogen (N). Lemak
diserap oleh tubuh dalam bentuk gliserol dan asam lemak. Fungsi lemak
bagi tubuh adalah:
1.
Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah.
2.
Sebagai pelarut vitamin A, D, E, K.
3.
Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital.
4.
Sebagai penghasil energi tertinggi, karena setiap gram lemak menghasilkan 9,3
kkal.
5.
Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel.
6.
Sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol)
7.
Sebagai salah satu bahan penyusun garam empedu, asam kholat (di dalam hati),
dan hormon seks (khusus untuk kolesterol).
Protein
Protein adalah
suatu senyawa organik yang tersusun oleh unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen dan terkadang juga mengandung unsur fosfor dan belerang. Komponen
dasar dari senyawa protein adalah asam amino yang dibedakan menjadi tiga
golongan (menurut Dr. Rose) yaitu: asam amino esensial, semiesensial, dan
non esensial. Fungsi protein bagi tubu adalah:
1.
Sebagai zat pembangun tubuh, menyusun sel-sel baru untuk pertumbuhan dan
memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.
2.
Sebagi bahan baku enzim, antibodi dan hormon.
3.
Menjaga kestabilan tekanan osmotik cairan di dalam rongga tubuh.
4.
Sebagai penghasil energi apabila penghasil energi utama (karbohidrat dan lemak)
tidak mencukupi.
Vitamin
Vitamin dapat
dikelompokkan menjadi vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan
vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). Fungsi vitamin bagi
tubuh adalah:
1.
Memperlancar metabolisme tubuh.
2.
Sebagai biokatalisator reaksi dalam tubuh.
3.
Dan lain-lain.
Mineral
Garam mineral
yang dibutuhkan oleh tubuh (baik terpisah maupun secara golongan antar unsur)
adalah:
1.
Zat kapur (Ca), berfungsi membantu proses penggumpalan darah, mempengaruhi
penerimaan rangsang pada syaraf, bersama fosfor membentuk matriks tulang.
2.
Fosfor, berfungsi dalam pembelahan inti sel dan memindahkan sifat-sifat
keturunan, mempengaruhi semua proses perombakan dan pembentukan zat.
3.
Zat besi, berfungsi sebagai komponen dalam hemoglobin untuk mengikat oksigen
dalam eritrosit.
4.
Flour, berfungsi menguatkan gigi.
5.
Kalium, berfungsi sebagai komponen anorganik yang penting di dalam cairan
intraseluler, komponen penting dalam transmisi impuls syaraf dan kontraksi
otot.
6.
Natrium dan chlor berfungsi membantu iritabilitas dari sel-sel otot, natrium
sebagai buffer.
7.
Yodium, berfungsi sebagai pembentukan tiroksin.
Air
Air tergolong sebagai zat makanan
karena air selalu diperlukan sebagai bahan pelarut dalam metabolisme tubuh. Air
tidak menghasilkan energi. Air yang dibutuhkan oleh tubuh tergantung berat
badan, jenis kelamin, aktivitas, dan suhu lingkungan. Di dalam jaringan tubuh,
air digunakan untuk:
1.
Melarutkan senyawa lain.
2.
Mengangkut zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya.
3.
Menjaga stabilitas suhu tubuh.
2. Proses Pengolahan Nutrisi di
Dalam Tubuh
Zat makanan
atau nutrisi yang kita makan akan diproses oleh sistem pencernaan makanan yang
terdiri atas rongga oral, faring, esofagus, lambung, usus halus, pankreas, hati
dan kandung empedu, usus besar, rectum, dan anus.
Ketika makanan
masuk dalam rongga oral, makanan tersebut dicerna dengan bantuan gigi, lidah
dan kelenjar saliva. Setelah makanan tersebut lunak maka akan ditelan menuju
faring dan esofagus. Setelah melalui gerakan peristaltis esofagus, makanan
masuk ke lambung akan diproses lagi dengan bantuan enzim pencernaan. Kemudian
setelah melalui proses pencernaan di lambung, makanan akan masuk ke usus halus
dan diproses lagi dengan bantuan enzin dan hormon, dan di absorbsi oleh usus
halus. Makanan yang telah diproses di usus halus akan diseleksi oleh pankreas,
hati dan kandung empedu. Makanan yang dibutuhkan oleh tubuh disalurkan ke
seluruh sel sedangkan makanan yang tidak dibutuhkan akan masuk ke usus besar
kemudian dikeluarkan melalui anus.
3. Cara Menyalurkan Nutrisi ke
Seluruh Sel Tubuh
Makanan atau
nutrisi yang telah diproses dalam sistem pencernaan akan diangkut oleh sistem
sirkulasi (yang diatur oleh sistem kardiovaskular) yang membawa nutrien dan gas
ke semua sel, jaringan, organ, dan sistem organ serta membawa membawa produk
akhir metabolik keluar dari sel, jaringan, organ dan sistem organ.
Transpor
nutrisi, gas, hormon, enzim dan zat-zat vital lainnya dibawa darah melalui
pembuluh darah kapiler ke seluruh sel tubuh, kemudian zat-zat sisa dibawa darah
menuju paru-paru, ginjal atau kulit untuk dikeluarkan oleh tubuh.
Seluruh
jaringan (kumpulan dari beberapa sel) memiliki pembuluh darah kapiler kecuali
kartilago, rambut, kuku dan kornea mata.
Hormon yang terkait kebutuhan nutrisi makro dan mikro
nutrien
A. Hormon Insulin
Insulin adalah hormon yang mengatur
pusat untuk metabolisme karbohidrat dan lemak
dalam tubuh. Insulin menyebabkan
sel-sel di hati, otot, dan jaringan lemak untuk
mengambil glukosa dari darah,
menyimpannya sebagai glikogen di hati dan otot.
Insulin menghentikan penggunaan
lemak sebagai sumber energi dengan menghambat
pelepasan glukagon. Dengan
pengecualian dari diabetes mellitus dan sindrom gangguan
metabolisme Metabolik, insulin
diberikan dalam tubuh dalam proporsi konstan untuk
menghilangkan kelebihan glukosa dari
darah, yang sebaliknya akan menjadi racun.
Ketika kadar glukosa darah turun di
bawah tingkat tertentu, tubuh mulai menggunakan
gula disimpan sebagai sumber energi
melalui glikogenolisis, yang memecah glikogen
yang tersimpan di hati dan otot
menjadi glukosa, yang kemudian dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi. Seperti
tingkat adalahekanisme metabolisme pusat kontrol,
statusnya juga digunakan sebagai
sinyal kontrol untuk sistem tubuh lainnya (seperti
penyerapan asam amino oleh sel-sel
tubuh). Selain itu, memiliki beberapa efek anabolik
lain di seluruh tubuh.
B. Hormon Glukagon
Glukagon adalah suatu hormon yang
dikeluarkan oleh pankreas, meningkatkan kadar
glukosa darah.
Glukosa disimpan dalam hati dalam
bentuk glikogen, yang merupakan pati-seperti
polimer rantai terdiri dari molekul
glukosa. Sel-sel hati (hepatosit) memiliki reseptor
glukagon. Ketika glukagon mengikat
pada reseptor glukagon, sel-sel hati mengubah
glikogen menjadi polimer molekul
glukosa individu, dan melepaskan mereka ke dalam
aliran darah, dalam proses yang
dikenal sebagai glikogenolisis. Seperti toko-toko menjadi
habis, glukagon kemudian mendorong
hati untuk mensintesis glukosa tambahan oleh
glukoneogenesis. Glukagon mematikan
glikolisis di hati, menyebabkan intermediet
glikolisis akan shuttled untuk
glukoneogenesis.
C. Hormon Pertumbuhan (Growth
Hormone)
Hormon pertumbuhan (GH) adalah
hormon peptida yang merangsang pertumbuhan,
reproduksi sel dan regenerasi pada
manusia dan hewan lainnya.
Hormon pertumbuhan adalah asam
191-amino rantai polipeptida tunggal yang disintesis,
disimpan, dan disekresi oleh sel-sel
somatotroph dalam sayap lateral kelenjar hipofisis
anterior. Somatotropin (STH) mengacu
pada hormon pertumbuhan 1 diproduksi secara
alami dalam hewan, sedangkan
somatropin merujuk pada hormon pertumbuhan yang
diproduksi oleh teknologi DNA
rekombinan.
D. Hormon Tiroksin (Thyroxine)
Tiroksin adalah hormon utama yang
dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Ini mendorong
sintesis protein (blending) dan
pertumbuhan, dan juga membantu mengatur metabolisme
tubuh.
Tiroksin diproduksi oleh kelenjar
tiroid dengan cara yang sangat kompleks. Ketika
tingkat tiroksin dalam darah adalah
rendah, hipotalamus otak (bagian dari otak yang
mengatur fungsi tubuh) menghasilkan
hormon thyrotropin-releasing. Hal ini merangsang
kelenjar pituitary untuk
menghasilkan Thyrotropin. Thyrotropin adalah hormon thyroid-
stimulating hormone (TSH) yang menggairahkan
kelenjar tiroid. Ketika tingkat tiroksin
dalam darah adalah tinggi,
hipotalamus melepaskan hormon yang menghambat produksi
TSH.
Makro dan mikro nutrient
Tubuh manusia membutuhkan nutrisi
sebagai sumber energi yang digunakan untuk
beraktivitas, pertunbuhan,
perkembangan, dan pergantian sel-sel yang rusak. Nutrisi ini
dibagi dalam dua kelompok besar,
yaitu makronutrient dan mikronutrient. Kelompok nutrisi
nakronutrient adalah karbohidrat,
lemak, dan protein. Sementara mikronutrient adalah
vitamin, mineral, dan elektrolit.
Persentasi kebutuhan makronutrien
lebih banyak dibanding mikronutrient
Pada dasarnya, kebutuhan tubuh
terhadap mikronutrien terpenuhi dalam jumlah yang sedikit.
Lain halnya dengan makronutrien yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak karena memegang
fungsi penting yang utama yakni
sumber energi.
Jenis makro nutrien
- Karbohidrat
- Lemak
- Protein
Jenis mikro nutrien
- Vitamin
- Mineral
- Elektrolit
Hormon yang berhubungan dengan makro
dan mikro nutria
- Hormon insulin
Insulin adalah hormon yang mengatur
pusat untuk metabolisme karbohidrat dan
lemak dalam tubuh. Insulin
menyebabkan sel-sel di hati, otot, dan jaringan lemak
untuk mengambil glukosa dari darah,
menyimpannya sebagai glikogen di hati dan
otot.
Insulin menghentikan penggunaan
lemak sebagai sumber energi dengan menghambat
pelepasan glukagon. Selain itu
hormon ini juga untuk sistem tubuh lainnya (seperti
penyerapan asam amino oleh sel-sel
tubuh).
- Hormon tiroid
Salah satu mikronutrien sangat
diperlukan oleh tubuh yaitu iodium.
Fungsi iodium di dalam tubuh yaitu
memaksimalkan kerja kelenjar tiroid (kelenjar
gondok) dalam pembentukan hormon
tiroid. Hormon ini berfungsi sebagai pengatur
suhu tubuh, merangsang jaringan
tubuh untuk memproduksi protein dan energi dari
oksigen dan makanan
Produksi hormon tiroid oleh kelenjar
koloid diatur oleh hipotalmus dan kelenjar
pituitary atau kelenjar hipofise
yang berada di otak agar tidak boleh lebih ataupun
tidak boleh kurang. Jika kadar
hormon tiroid dalam tubuh rendah, kelenjar pituitary
memproduksi thyroid stimulating
hormone (TSH) yang merangsang kelenjar tiroid
untuk memproduksi lebih banyak
hormon tiroid. Begitupun sebaliknya, jika kadar
hormon tiroid dalam darah telah
memadai, kelenjar pituitary akan mengurangi
produksi hormon TSH. Hormon TSH
inilah yang kemudian dialirkan melalui darah
menuju kelenjar tiroid untuk
memproduksi dan melepaskan hormon tiroid (T3 dan
T4).
Respirasi Oksidatif.
Siklus asam sitrat adalah bagian
kedua proses katabolisme
glukosa. Siklus ini berlangsung dalam
mitokondria sel dan merupakan serangkaian
proses dekarboksilasi (pelepasan
karbondioksida) dan reaksi redoks.
1. Oksidasi asam piruvat menjadi
asetil Koenzim A. Molekul asampiruvat
memasuki mitokondria dan teroksidasi
pada kompartemen dalam, atau
matriksnya. Suatu langkah persiapan
akan mereduksi asam piruvat 3-karbon
menjadi gugus asetil 2-karbon. Gugus
ini disebut asetil koenzim A atau asetil
KoA.
2. Pembentukan asam sitrat. KoA
membawa gugus asetil dua-karbon ke dalam
siklus asam sitrat, tempatnya
bereaksi dengan asam oksaloasetat empat-
karbon untuk membentuk asam sitrat
enam-karbon. KoA dilepas untuk
berkaitan dengan gugus asetil lain
dan satu molekul air untuk digunakan
dalam sintesis asam sitrat.
3. Asam isositrat. Asam sitrat
enam-karbon tersusun ulang membentuk asam
isositrat. Isositrat teroksidasi dan
melepas dua elektron hidrogen untuk
menjadi molekul berentang hidup
pendek, asam oksalosuksinat. Hidrogen-
hidrogen yang ditarik oleh NAD
membentuk NADH ditambah H
+
(NADH2).
Asam alfa-ketoglutarat. Asam
oksaluksinat melepaskan satu karbon yang
masuk ke dalam proses pembuatan dua
molekul CO2
pertama, dilepas dalam
siklus sebagai produk sisa. Molekul
lima karbon yang tersisa, asam alfa
ketoglutarat, teroksidasi. NADH2
lain terbentuk saat dua elektron
hidrogen
ditarik oleh NAD dan molekul CO2
yang lain juga terbentuk.
5. Suksinil koenzim A. Pada reaksi
selanjutnya, yang dikatalis oleh berbagai
kompleks enzim, asam
alfa-ketoglutarat mengalami dekarboksilasi oksidatif.
CO2 kedua terlepas, NAD tereduksi
menjadi NADH2, senyawa empat-karbon
yang tersisa berikatan dengan KoA
sebagai suksinil KoA. Ikatan ini
merupakan ikatan tidak stabil yang
berenergi tinggi; ikatan ini memiliki cukup
energi untuk memfosforilasi ADP.
6. Asam suksinat. Energi dalam
ikatan suksinil-KoA dilepas ke ikatan fosfat kaya
energi dalam guanosin trifosfat
(GTP) oleh guanosin difosfat (GDP). Dari
GTP, gugus fosfat berenergi tinggi
dilepaskan ke ADP untuk membentuk ATP
melalui fosfolirasi tingkat
substrat.
7. Asam fumarat. Asam suksinat
teroksidasi menjadi asam fumarat, tetapi
hidrogen tidak dilepas ke NAD,
melainkan diambil oleh koenzim lain, FAD
(flavin adenin dinukleotida) yang
mengandung vitamin riboflavin.
8. Asam malat. Jika ditambahkan air,
asam fumarat akan diubah menjadi asam
malat.
9. Asam oksaloasetat. Asam malat
melepaskan hidrogen dan diubah menjadi
asam oksaloasetat. Dua hidrogen
dilepas ke NAD, dan asam oksaloasetat
dapat berikatan dengan molekul KoA
lain untuk memulai siklus kembali.
10.Ringkasan perolehan energi dari
siklus asam sitrat. Untuk setiap molekul
glukosa (2asetil KoA) yang masuk
siklus asam sitrat, akan terbentuk dua
molekul ATP tambahan. Total ATP dari
proses glikolisis anaerob dan siklus
asam sitrat aerob adalah empat
molekul ATP.
Metabolisme Karbohidrat
Karbohidrat adalah komponen makanan
yang merupakan sumber energi yang utama bagi
organisme hidup. Dalam makanan,karbohidrat
terdapat polisakarida yang dibuat dalam
tumbuhan dengan cara fotosintesis.
Tumbuhan merupakan gudang yang menyimpan
karbohidrat dalam bentuk amilum dan
selulosa. Pada manusia dan hewan, amilum berfungsi
untuk memproduksi energi dan
glikogen adalah sumber energi.
Pada proses pencernaan, karbohidrat
mengalami proses hidrolisis yang menghasilkan
glukosa, fruktosa, galaktosa, dan
monosakarida lainnya. Senyawa ini kemudian di absorbsi
melalui dinding usus dan dibawa ke
hati oleh darah.
Jalur metabolik glikolisis
Glikolisis memecah molekul glukosa 6
karbon menjadi 2 molekul 3 karbon (piruvat)
dengan melepas sejumlah kecil energi
dalam bentuk 2 molekul ATP
1. Glukosa menjadi glukosa-6-fosfat.
Setelah sampai di sel, glukosa langsung
terfosfolirasi menjadi glukosa-6-fosfat
dengan penambahan sebuah gugus
fosfat (P) yang dipindahkan dari satu
molekul ATP ke karbon keenam
glukosa. Glukosa-6-fosfat merupakan senyawa
kunci yang menyiapkan
glukosa dalam reaksi katabolik untuk
melepas energi atau reaksi anabolik
untuk menyintesis glukosa menjadi
glikogen.
2. Glukosa-6-fosfat menjadi
fruktosa-6-fosfat. Dalam reaksi ini, atom hidrogen
dan oksigen disusun ulang untuk
membentuk isomer glukosa-6-fosfat
3. Fruktosa-6-fosfat menjadi
fruktosa 1,6-difosfat. Penambahan gugus fosfat lain
pada glukosa-6-fosfat dari molekul ATP
kedua menghasilkan senyawa 6-
karbon dengan gugus fosfat di kedua
ujungnya.
4. Fruktosa-1,6-difosfat menjadi
PGAL. Fruktosa 1,6-difosfat diputus di antara
karbon ketiga dan keempat untuk membentuk
dua molekul gula 3-karbon
yang berbeda : gliseraldehid
3-fosfat (PGAL) dan dihidroksiaseton fosfat yang
merupakan isomer dan dapat diubah
menjadi PGAL. Oleh karena itu, kedua
molekul dapat disebut sebagai dua
molekul.
5. PGAL menjadi molekul difosfogliserat.
Energi dihasilkan dari dua molekul
PGAL pada rangkaian proses
selanjutnya, melibatkan reaksi redoks.
6. Dua molekul difosfogliserat
menjadi 2 molekul 3-fosfogliserat. Ikatan fosfat
baru dalam 1,3-difosfogliserat kaya
akan energi. Jika fosfat dalam setiap dua
molekul dipindahkan ke ADP, akan
terbentuk dua molekul 3-fosfogliserat dan
dua molekul ATP. Perpindahan energi
dari senyawa yang mengandung fosfat
kaya energi disebut fosfolirasi
tingkat substrat.
7. Pada beberapa rekasi selanjutnya,
kedua molekul 3-fosfogliserat menjalani
penyusunan ulang internal yang
merelokasi ikatan fosfat dan menggantinya
dengan ikatan berenergi tinggi. Juga
satu molekul air dihasilkan dari setiap
dua molekul.
8. PEP menjadi piruvat. Akhirnya, melalui
fosforilasi tingkat substrat, gugus
fosfat berenergi tinggi pada setiap molekul
PEP dipindah ke dua molekul
asam piruvat.
Metabolisme
Lemak/Lipid
A. Pengertian
Lemak (Lipid)
Lemak merupakan sumber utama energi
tubuh . tetapi sebaiknya hanya 15% dari makanan yang berasal dari lemak . Lemak
tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Terdiri
atas asam lemak dan gliserin atau gliserol.
struktur umum molekul lemak (lipid)
B. Fungsi Lemak:
Fungsi lemak umumnya yaitu
sebagai sumber energi, bahan baku hormon (estrogen,progesteron dan
testosteron), membantu transport vitamin yang larut lemak (A,D,E,K), sebagai
bahan insulasi terhadap perubahan suhu, serta pelindung organ-organ tubuh
bagian dalam. Penghasil energi - 1 gram lemak mengandung 9 kalori (2,5 x
energi pada karbohidrat dan protein).Pembangun/pembentuk struktur tubuh
- Lemak biasanya disimpan dalam jaringan adiposa (di bawah
kulit/subcutaneous tissues 50%, alat tubuh dalam rongga perut 45% dan 5% dalam
otot), yang berfungsi sebagai pelindung organ tubuh dan mengatur suhu tubuh Kurangnya
lemak dalam makanan juga akan menyebabkan kulit menjadi kering
dan bersisik. Dalam saluran pencernaan,
lemak dan minyak akan lebih lama berada di dalam lambung dibandingkan dengan karbohidrat
dan protein, demikian juga proses penyerapan lemak yang lebih lambat
dibandingkan unsur lainnya. Oleh karena itu, makanan yang mengandung lemak
mampu memberikan rasa kenyang yang lebih lama dibandingkan makanan yang kurang
atau tidak mengandung lemak.
Salah satu fungsi lemak memang untuk
mensuplai sejumlah energi, dimana satu gram lemak mengandung 9 kalori,
sedangkan 1 gram karbohidrat hanya mengandung 4 kalori. Fungsi lain dari lemak
adalah untuk membantu absorbsi vitamin yang larut dalam lemak. Selain itu,
lemak juga merupakan sumber asam-asam lemak esensial yang tidak dapat
dihasilkan tubuh dan harus disuplai dari makanan. Fungsi lemak sebagai bahan
baku hormon juga sangat berpengaruh terhadap proses fisiologis di dalam tubuh,
contohnya yaitu pembuatan hormon seks.
Lemak tubuh dalam jaringan lemak
(jaringan adipose) mempunyai fungsi sebagai insulator untuk membantu tubuh
mempertahankan temperaturnya, sedangkan pada wanita dapat memberikan kontur
khas feminim seperti jaringan lemak di bagian bokong dan dada. Selain itu,
lemak tubuh dalam jaringan lemak juga berperan sebagai bantalan yang melindungi
organ-organ seperti bola mata, ginjal, dan organ lainnya.
Sedangkan fungsi lemak dalam makanan
yaitu dapat memberikan rasa gurih, memberikan kualitas renyah (terutama pada
makanan yang digoreng), serta memberikan sifat empuk pada kue. Lemak yang
terdapat dalam bahan makanan sekitar 90%nya merupakan lemak dalam bentuk
trigliserida, sedangkan sisanya 10% adalah dalam bentuk kolesterol dan fosfolipid.
Lemak yang berasal dari produk hewani
umumnya mengandung sejumlah besar asam lemak jenuh. Sebaliknya produk makanan
nabati, kecuali minyak kelapa, mengandung sejumlah besar
asam lemak tidak jenuh berantai panjang. Perlu diketahui, semakin banyak lemak jenuh
yang kita konsumsi, maka akan semakin tinggi pula kadar kolesterol dalam darah
kita.
C. Sifat-sifat
lemak
- Mengapung pada permukaan air
- Tidak larut dalam air
- Mencair pada suhu tertentu
- Melarutkan vitamin A, D, E, dan K
D. Macam-macam Lemak
a. Lemak sederhana, misalnya
lemak dan minyak.
b. Lemak campuran, yaitu campuran
antara senyawa lemak dengan zat-zat lain, misalnya fosfolipid dan protein.
Berdasarkan tingkat kejenuhannya, asam
lemak dapat dibagi menjadi:
a. Asam lemak jenuh
Lemak jenuh sebaiknya di konsumsi dalam jumlah sedikit.
Contoh: makanan yang berasal dari hewan.
Contoh: makanan yang berasal dari hewan.
b. Asam lemak tak jenuh
Lemak tak jenuh merupakan lemak yang baik bagi kesehatan karena kolesterol dalam tubuh digunakan oleh hati sebagai bahan utama untuk mensintesis asam empedu, dan garam empedu lainnya. Tetapi kadar kolesterol dalam darah yang melebihi normal dapat menyebabkan penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah sehingga mempertinggi risiko penyakit jantung koroner.
E. Sumber Lemak
Sumber lemak dibagi menjadi:
a. Lemak Hewani (Keju, daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur)
b. Lemak Nabati (Kelapa, kacang-kacangan, kemiri, dan buah alpukat)
a. Lemak Hewani (Keju, daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur)
b. Lemak Nabati (Kelapa, kacang-kacangan, kemiri, dan buah alpukat)
F. Metabolisme Lemak
Sintesa lemak disebut lipogenesis, terjadi
di sitoplasma, dibantu enzim
lipase.
lipase.
Secara umum sintesa lemak dibagi dalam 3 bagian, yaitu:
a. Pembentukan gliserol
Dari senyawa antara glikolisis, yaitu dihidroksi aseton fosfat yang diubah menjadi senyawa fosfogliseraldehida.
Dari senyawa antara glikolisis, yaitu dihidroksi aseton fosfat yang diubah menjadi senyawa fosfogliseraldehida.
b. Pembentukan asam lemak
Dari penambahan berulang senyawa berkarbon dua (C2), yaitu malonil CoA dari Asetil CoA dalam siklus Krebs.
Dari penambahan berulang senyawa berkarbon dua (C2), yaitu malonil CoA dari Asetil CoA dalam siklus Krebs.
c. Penggabungan gliserol dengan asam lemak
HDL, LDL, dan
VLDL
Dua lemak utama
dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak mengikat dirinya pada
protein tertentu sehingga bisa mengikuti aliran darah, gabungan antara lemak
dan protein ini disebut lipoprotein. urutan lipoprotein dari ukuran terbesar ke
terkecil, adalah :
1.) Kilomikron
2.) VLD
3.) IDL
4.) LDL
5.) HDL
Setiap jenis lipoprotein memiliki fungsi yang berbeda dan dipecah serta dibuang dengan cara yang sedikit berbeda. Misalnya, kilomikron berasal dari usus dan membawa lemak jenis tertentu yang telah dicerna dari usus ke dalam aliran darah.Serangkaian enzim kemudian mengambil lemak dari kilomikron yang digunakan sebagai energi atau untuk disimpan di dalam sel-sel lemak. Pada akhirnya,Kolesterol kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil) dibuang dari aliran darah oleh hati.
Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara :
1. Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang masuk ke dalam darah.
2. Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam darah.
1.) Kilomikron
2.) VLD
3.) IDL
4.) LDL
5.) HDL
Setiap jenis lipoprotein memiliki fungsi yang berbeda dan dipecah serta dibuang dengan cara yang sedikit berbeda. Misalnya, kilomikron berasal dari usus dan membawa lemak jenis tertentu yang telah dicerna dari usus ke dalam aliran darah.Serangkaian enzim kemudian mengambil lemak dari kilomikron yang digunakan sebagai energi atau untuk disimpan di dalam sel-sel lemak. Pada akhirnya,Kolesterol kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah diambil) dibuang dari aliran darah oleh hati.
Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara :
1. Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang masuk ke dalam darah.
2. Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam darah.
a. HDL
HDL(high density lipoprotein) / lipoprotein densitas tinggi adalah salah satu dari lima kelompok utama lipoprotein yang memungkinkan lipid seperti kolesterol dan trigliserida akan diangkut dalam basis aliran air darah. Pada individu yang sehat, sekitar tiga puluh persen dari kolesterol darah dibawa oleh HDL.
HDL (High-Density Lipoprotein) adalah yang terkecil dari partikel lipoprotein. Mereka adalah yang terpadat karena mengandung proporsi protein tertinggi. Mereka mampu mengambil kolesterol, dilakukan secara internal, dari sel oleh interaksi dengan kaset transporter ATP-binding A1 (ABCA1). Suatu enzim disebut plasma lesitin-kolesterol acyltransferase (LCAT) mengubah kolesterol bebas menjadi ester kolesterol (bentuk kolesterol yang lebih hidrofobik), yang kemudian diasingkan ke inti partikel lipoprotein, akhirnya membuat bola HDL yang baru disintesis. Mereka bertambah besar ketika mereka beredar melalui aliran darah dan memasukkan lebih banyak kolesterol dan molekul fosfolipid dari sel-sel dan lipoprotein lain, misalnya dengan interaksi dengan transporter ABCG1 dan protein transportasi fosfolipid (PLTP).
HDL mengangkut kolesterol sebagian besar ke hati atau organ steroidogenik seperti adrenal, ovarium, dan testis dengan jalur langsung dan tidak langsung. HDL akan dihapus oleh reseptor HDL seperti reseptor scavenger BI (SR-BI), yang memediasi pengambilan selektif kolesterol dari HDL. Pada manusia, mungkin jalur yang paling relevan adalah satu tidak langsung, yang dimediasi oleh transfer protein ester kolesterol (CETP). Trigliserida tidak stabil pada HDL, tetapi rusak oleh enzim lipase hepatik sehingga HDL akhirnya kecil partikel yang tersisa, yang restart penyerapan kolesterol dari sel.
HDL(high density lipoprotein) / lipoprotein densitas tinggi adalah salah satu dari lima kelompok utama lipoprotein yang memungkinkan lipid seperti kolesterol dan trigliserida akan diangkut dalam basis aliran air darah. Pada individu yang sehat, sekitar tiga puluh persen dari kolesterol darah dibawa oleh HDL.
HDL (High-Density Lipoprotein) adalah yang terkecil dari partikel lipoprotein. Mereka adalah yang terpadat karena mengandung proporsi protein tertinggi. Mereka mampu mengambil kolesterol, dilakukan secara internal, dari sel oleh interaksi dengan kaset transporter ATP-binding A1 (ABCA1). Suatu enzim disebut plasma lesitin-kolesterol acyltransferase (LCAT) mengubah kolesterol bebas menjadi ester kolesterol (bentuk kolesterol yang lebih hidrofobik), yang kemudian diasingkan ke inti partikel lipoprotein, akhirnya membuat bola HDL yang baru disintesis. Mereka bertambah besar ketika mereka beredar melalui aliran darah dan memasukkan lebih banyak kolesterol dan molekul fosfolipid dari sel-sel dan lipoprotein lain, misalnya dengan interaksi dengan transporter ABCG1 dan protein transportasi fosfolipid (PLTP).
HDL mengangkut kolesterol sebagian besar ke hati atau organ steroidogenik seperti adrenal, ovarium, dan testis dengan jalur langsung dan tidak langsung. HDL akan dihapus oleh reseptor HDL seperti reseptor scavenger BI (SR-BI), yang memediasi pengambilan selektif kolesterol dari HDL. Pada manusia, mungkin jalur yang paling relevan adalah satu tidak langsung, yang dimediasi oleh transfer protein ester kolesterol (CETP). Trigliserida tidak stabil pada HDL, tetapi rusak oleh enzim lipase hepatik sehingga HDL akhirnya kecil partikel yang tersisa, yang restart penyerapan kolesterol dari sel.
Kolesterol dikirim ke hati diekskresikan ke dalam empedu dan, karenanya, usus baik secara langsung maupun tidak langsung setelah konversi menjadi asam empedu. Pengiriman kolesterol HDL untuk adrenal, ovarium, dan testis penting untuk sintesis hormon steroid.
Beberapa langkah dalam metabolisme HDL dapat berkontribusi pengangkutan kolesterol dari makrofag lipid-sarat aterosklerotik arteri, disebut sel busa, ke hati untuk sekresi ke empedu. jalur ini telah disebut kolesterol reverse transportasi dan dianggap sebagai fungsi pelindung klasik HDL terhadap aterosklerosis.
Namun, HDL membawa banyak lemak dan jenis protein, beberapa yang memiliki konsentrasi yang sangat rendah tetapi secara biologis sangat aktif. Sebagai contoh, HDL dan protein dan lemak konstituen membantu menghambat oksidasi, inflamasi, aktivasi koagulasi, endotelium, dan agregasi trombosit. Semua sifat ini dapat berkontribusi untuk kemampuan HDL untuk melindungi dari atherosclerosis, dan belum diketahui apa yang paling penting.
b. LDL
Lipoprotein densitas rendah (low-density lipoprotein,
beta-2 lipoprotein, LDL) adalah golongan lipoprotein (lemak dan protein) yang
bervariasi dalam ukuran (diameter 18-25 nm) dan isi, serta berfungsi mengangkut
kolesterol, trigliserida, dan lemak lain (lipid)
dalam darah ke berbagai bagian tubuh. Secara lebih spesifik, fungsi utama dari
LDL adalah untuk mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan dengan
menggabungkannya ke dalam membran sel. LDL seringkali disebut sebagai kolesterol jahat karena
kadar LDL yang tinggi berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler, salah satunya
adalah terjadinya penyumbatan arteri (pembuluh nadi) bila kadar LDL terlalu
tinggi. LDL terbentuk akibat endapan senyawa NEFA yang tidak terserap oleh FATP
Kolesterol yang dibawa oleh LDL menyebabkan meningkatnya resiko.; kolesterol yang dibawa oleh HDL (disebut juga kolesterol baik) menyebabkan menurunnya resiko dan menguntungkan. Idealnya, kadarkolesterol LDL tidak boleh lebih dari 130 mg/dL dan kadar kolesterol HDL tidak boleh kurang dari 40 mg/dL. Kadar HDL harus meliputi lebih dari 25 % darikadar kolesterol total. Sebagai faktor resiko dari penyakit jantung atau stroke,kadar kolesterol total tidak terlalu penting dibandingkan dengan perbandingan kolesterol total dengan kolesterol HDL atau perbandingan kolesterol LDL dengan kolesterol HDL.
kolesterol LDL, meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi setelah menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat. Faktor lain yang menyebabkan tingginya kadar lemak tertentu (misalnya VLDL dan LDL) adalah :
· Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
· Obesitas
· Diet kaya lemak
· Kurang melakukan olah raga
· Penggunaan alkohol
· Merokok sigaret
· Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
· Kelenjar tiroid yang kurang aktif.
Kolesterol yang dibawa oleh LDL menyebabkan meningkatnya resiko.; kolesterol yang dibawa oleh HDL (disebut juga kolesterol baik) menyebabkan menurunnya resiko dan menguntungkan. Idealnya, kadarkolesterol LDL tidak boleh lebih dari 130 mg/dL dan kadar kolesterol HDL tidak boleh kurang dari 40 mg/dL. Kadar HDL harus meliputi lebih dari 25 % darikadar kolesterol total. Sebagai faktor resiko dari penyakit jantung atau stroke,kadar kolesterol total tidak terlalu penting dibandingkan dengan perbandingan kolesterol total dengan kolesterol HDL atau perbandingan kolesterol LDL dengan kolesterol HDL.
kolesterol LDL, meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi setelah menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat. Faktor lain yang menyebabkan tingginya kadar lemak tertentu (misalnya VLDL dan LDL) adalah :
· Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
· Obesitas
· Diet kaya lemak
· Kurang melakukan olah raga
· Penggunaan alkohol
· Merokok sigaret
· Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
· Kelenjar tiroid yang kurang aktif.
c. VLDL
Lipoprotein
densitas sangat rendah (VLDL) adalah salah satu jenis lipoprotein. lipoprotein
ini diproduksi di dalam hati. VLDL, adalah bentuk kolesterol yang membantu
untuk mendistribusikan trigliserida melalui aliran darah. Sebagian dari jenis
kolesterol juga mengkonversi menjadi LDL atau kolesterol densitas rendah
protein, yang pada akhirnya dapat menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan
sejumlah masalah kesehatan. Karena konversi ini, dokter cenderung untuk memantau
tingkat VLDL kolesterol bersama dengan LDL dan kadar HDL.
VLDL mengangkut trigliserida endogen, fosfolipid, kolesterol, dan ester kolesterol. Ini berfungsi sebagai mekanisme transportasi internal tubuh untuk lipid.
VLDL beredar di dalam darah dan mengambil apolipoprotein C-II (apoC-II) dan E apolipoprotein (apoE) disumbangkan dari high density lipoprotein (HDL). Pada titik ini, VLDL yang baru lahir menjadi VLDL matang. Setelah di sirkulasi, VLDL akan datang dan kontak dengan lipoprotein lipase (LPL) di tempat kapiler dalam tubuh (lemak, jantung, dan otot rangka). LPL akan menghapus trigliserid dari VLDL untuk penyimpanan atau produksi energi.
VLDL mengangkut trigliserida endogen, fosfolipid, kolesterol, dan ester kolesterol. Ini berfungsi sebagai mekanisme transportasi internal tubuh untuk lipid.
VLDL beredar di dalam darah dan mengambil apolipoprotein C-II (apoC-II) dan E apolipoprotein (apoE) disumbangkan dari high density lipoprotein (HDL). Pada titik ini, VLDL yang baru lahir menjadi VLDL matang. Setelah di sirkulasi, VLDL akan datang dan kontak dengan lipoprotein lipase (LPL) di tempat kapiler dalam tubuh (lemak, jantung, dan otot rangka). LPL akan menghapus trigliserid dari VLDL untuk penyimpanan atau produksi energi.
Metabolisme protein
Metabolisme protein dimulai setelah
protein dipecah menjadi asam amino. Asam amino akan
memasuki siklus TCA bila dibutuhkan
sebagai sumber energi atau bila berada dalam jumlah
berlebih dari yang dibutuhkan untuk
sintesis protein. Mula-mula asam amino akan
mengalami deaminase, yaitu melepas
gugus amino. Proses ini membutuhkan vitamin B6
dalam bentuk PLP. Asam amino
kemudian dikatabolisme melalui tiga cara. Kira-kira separuh
dari asam amino yaitu alanin, serin,
glisin, sistein, metionin, dan triptofan diubah menjadi
piruvat. Kurang lebih separuh lagi
yaitu fenilalanin, tirosin, leusin, leusin, isoleusin, dan
lisin, seperti halnya asam lemak
diubah menjadi asetil KoA. Sisa asam amino kecuali asam
aspartat diubah menjadi asam
glutamat, dideaminase dan langsung memasuki siklus TCA.
Asam amino yang diubah menjadi
piruvat dapat diubah menjadi glukosa. Oleh karena itu,
dinamakan asam amino glukogenik.
Asam amino yang diubah menjadi asetil KoA dapat
digunakan untuk memperoleh energi
atau dapat diubah menjadi lemak. Asam amino ini
dinamakan ketogenik. Asam amino yang
langsung masuk ke dalam siklus TCA juga
merupakan asam amino glukogenik,
karena dapat menghasilkan energi atau keluar dari siklus
dan diubah menjadi glukosa. Berbeda
dengan lemak, protein merupakan sumber glukosa bila
karbohidrat tidak mencukupi.
Sepertin halnya lemak dan karbohidrat, bila berlebihan asam
amino akan diubah menajdi lemak.
Jadi, protein dalam jumlah berlebihan untuk pertumbuhan
dan pemeliharaan tubuh, dapat diubah
menjadi lemak tubuh dan menyebabkan kegemukan
METABOLISME
PURIN DAN PIRIMIDIN
ASAM NUKLEAT
Asam
nukleat atau asam inti, dikatakan demikian karena asam tersebut pertama
kali diketemukan didalam inti sel
Didalam
inti sel asam nukleat ada dalam bentuk: DNA dan RNA
DNA
(Deoksiribo Nukleic Acid) merupakan bahan genetik yang disebut Gen
RNA (Ribo
Nukleic Acid) merupakan bahan cetakan (template) informasi genetic
NUKLEOPROTEIN
Nukleoprotein → asam nukleat + protein
Asam nukleat → gabungan nukleotida
Nukleotida → nukleosida + asam fosfat
Nukleosida → basa purin/pirimidin + pentosa
Hidrolisis nukleoprotein → protein, asam fosfat, pentosa, basa purin
atau basa pirimidin
MACAM ASAM NUKLEAT :
1. DNA
(deoksiribonucleic acid)
Pentosa:
deoksiribosa
Basa:
adenin, guanin, sitosin, timin
2. RNA (ribonucleic
acid)
Pentosa: ribosa
Basa: adenin, guanin, sitosin, urasil
MACAM RNA
mRNA
(messenger RNA): membawa kode genetik dari inti ke ribosom (sebagai tempat
sintesa protein), kode terdiri 3 nukleotida yang disebut Kodon
tRNA
(transfer RNA): membawa bahan sintesa protein dari sitoplasma ke ribosom,
sesuai kode yang dibawa mRNA, kode dalam rRNA disebut: Antikodon
rRNA
(ribosomal RNA): tempat sintesa protein
PURIN DAN PIRIMIDIN
Inti Purin dan Pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul
nukleotida asam nukleat RNA dan DNA
Derivat
Purin berupa senyawa: Adenin dan Guanin
Derivat
Pirimidin berupa senyawa: sitosin, urasil dan timin
Basa Purin (adenin, guanin)
Basa
Pirimidin (sitosin, urasil, timin)
Nukleosida
diberi nama sesuai nama basa pembentuknya: adenin nukleisida (adenosin), guanin
nukleisida (guanosin), urasil nukleosida (uridin), timin nukleisida (timidin),
sitosin nukleisida (sitidin)
NUKLEOSIDA ALAM
Adenin nukleotida /Adenosin Mono fosfat (AMP)
Guanin nukleotida /Guanosin Mono fosfat (GMP)
Hipoksantin nukleotida/Inosin Mono fosfat (IMP)
Urasil nukleotida/Uridin Mono fosfat (UMP)
Sitidin nukleotida/Sitidin Mono fosfat (SMP)
Timin nukleotida/Timidin Mono fosfat (TMP)
Adenosin Trifosfat (ATP) → ikatan energi tinggi
Uridin Trifosfat (UTP) → ikatan energi tinggi
BEDA DNA & RNA
PURIN DAN PIRIMIDIN
Purin dan pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim, (NAD, NADP,
ATP, UDPG)
Contoh Purin: (adenin, guanin, hipoxantin, xantin) → dimetabolisme jadi
asam urat
Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin) → dimetabolisme jadi CO2 dan
NH3
KATABOLISME ASAM NUKLEAT
Nukleoprotein dalam pencernakan akan dipecah jadi molekul yang lebih
kecil → Nukleoprotein → asam nukleat + protein
Asam nukleat → Nukleotida → Nukleosida + asam fosfat
Nukleosida → basa purin/pirimidin + pentosa
Hidrolisis nukleoprotein → protein, asam fosfat, pentosa, basa purin
atau basa pirimidin
KATABOLISME PURIN
Adenosin → Inosin → Hiposantin → Santin → Asam Urat
Guanosin → Guanin → Santin → Asam Urat
Santin oksidase adalah enzim yang merubah santin → asam urat, enzim tsb
banyak terdapat di: hati, ginjal, usus halus
Penyakit Gout (pirai) ditandai oleh tingginya asam urat dalam tubuh,
sehingga terjadi penimbunan dibawah kulit berbentuk tophi
KATABOLISME PIRIMIDIN
Sitosin → Urasil → Dihidrourasil → Asam β ureidopropionat → CO2 + NH3
Timin → Dihidrotimin → Asam β ureidoisobutirat → CO2 + NH3
Katabolisme pirimidin terutama berlangsung di hati
ASAM URAT
Asam urat
dibentuk dari metabolisme purin
Asam urat diekskresi melalui ginjal
Jika produksi purin meningkat atau ekskresi menurun → penumpukan asam
urat dalam darah → penyakit Gout
Ada beberapa jenis makanan yang diketahui kaya purin, antara lain
daging, baik daging sapi, babi, kambing, jerohan, bebek, angsa, merpati, ayam,
sapi atau makanan dari laut (seafood), kacang-kacangan, bayam, jamur, dan
kembang kol.
2.6 METABOLISME PORFIRIN
Porfirin adalah senyawa
siklik yang dibentuk dari gabungan empat cincin pirol melalui jembatan metenil
(-CH=). Sifat khas porfirin adalah pembentukan kompleks dengan ion-ion logam
(metaloporfirin) yang terikat pada atom nitrogen cincin-cincin pirol. Sebagai
contoh misalnya heme yang merupakan porfirin besi dan klorofil, merupakan
porfirin magnesium.
Di alam, metabolisme
porfirin terkonjugasi dengan protein membentuk senyawa-senyawa penting dalam
proses biologi, antara lain: (1) Hemoglobin, merupakan porfirin besi yang
terikat pada protein globin dan mempunyai fungsi penting pada mekanisme
transport oksigen dalam darah;(2) Mioglobin, merupakan pigmen pernafasan yang
terdapat dalam sel-sel otot; (3) Sitokrom, berperan sebagai pemindah elektron
(electron transfer) pada proses oksidasi reduksi.
1. Kimia
Porfirin
Porfirin mengandung nitrogen tersier pada 2
cincin pirolen sehingga bersifat basa lemah dan adanya gugus karboksil pada
rantai sampingnya menyebabkan juga bersifat asam. Titik isoelektriknya berkisar
pada pH 3-4, sehingga pada pH trersebut porfirin mudah diendapkan dalam larutan
air.
Berbagai jenis porfirinogen tidak berwarna,
sedangkan berbagai jenis porfirin berwarna. Porfirin dan derivat-derivatnya
mempunyai spektrum absorbsi yang khas pada daerah yang dapat dilihat dan pada
daerah ultraviolet. Larutan porfirin dalam HCl 5% mempunyai pita absorbsi pada
400 nm yang disebut pita Soret.
Porfirin dalam asam mineral kuat atau pelarut
organik dan kemudian disianari sinar ultraviolet akan memancarkan fluoresensi
merah yang kuat. Sifat fluoresensi ini sangat khas sehingga sering dipakai
untuk mendeteksi porfirin bebas dengan jumlah yang sedikit. Sifat absorbsi dan
fluoresensi yang khas dari porfirin disebabkan oleh ikatan rangkap yang
menyatukan cincin pirol. Ikatan rangkap ini tidak ada pada porfirinogen
sehingga tidak menunjukkan sifat-sifat tersebut. Jika porfirinogen mengalami
oksidasi dengan melepaskan 6 atom H akan terbentuk porfirin yang mempunyai
ikatan rangkap.
2. Biosintesis Heme
2.1 Tahap-tahap Biosintesis Heme
Biosintesis heme dapat terjadi pada sebagian
besar jaringan kecuali eritrosit dewasa yang tidak mempunyai mitokondria.
Sekitar 85% sintesis heme terjadi pada sel-sel prekursor eritoid di sumsum
tulang dan sebagian besar sisanya di sel hepar. Biosintesis heme dapat dibagi
menjadi 2 tahap, yaitu: (1) Sintesis porfirin; (2) Sintesis heme.
Biosintesis heme dimulai di mitokondria melalui
reaksi kondensasi antara suksinil-KoA yang berasal dari siklus asam sitrat dan
asam amino glisin. Reaksi ini memerlukan piridoksal fosfat untuk mengaktivasi
glisin, diduga piridoksal bereaksi dengan glisin membentuk basa Shiff, di mana
karbon alfa glisin dapat bergabung dengan karbon karbosil suksinat membentuk α-amino-β-ketoadipat
yang dengan cepat mengalami dekarboksilasi membentuk d-amino levulinat
(ALA/AmLev). Rangkaian reaksi ini dikatalisis oleh AmLev sintase/sintetase yang
merupakan enzim pengendali laju reaksi pada biosintesis porfirin.
AmLev yang terbentuk kemudian keluar ke sitosol.
Di sitosol 2 molekul AmLev dengan perantaraan enzim AmLev dehidratase/dehidrase
membentuk porfobilinogen yang merupakan prazat pertama pirol. AmLev dehidratase
merupakan enzim yang mengandung seng dan sensitif terhadap inhibisi oleh
timbale
Empat porfobilinogen selanjutnya mengadakan
kondensasi membentuk tetrapirol linier yaitu hidroksi metil bilana yang
dikatalisis oleh enzim uroporfirinogen I sintase (porfobilinogen deaminase).
Hidroksi metil bilana selanjutnya mengalami siklisasi spontan membentuk
uroporfirinogen I yang simetris atau diubah menjadi uroporfirinogen III yang
asimetris dan membutuhkan enzim tambahan yaitu uroporfirinogen III kosintase
Pada kondisi normal hampir selalu terbentuk uroporfirinogen III.
Uroporfirinogen III selanjutnya mengalami
dekarboksilasi, semua gugus asetatny (A) menjadi gugus metil (M) membentuk
koproporfirinogen III. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim uroporfirinogen
dekarboksilase. Enzim ini juga mampu mengubah uroporfirinogen I menjadi
koproporfirinogen I.
Selanjutnya, koproporfirinogen III masuk ke
dalam mitokondria serta mengalami dekarboksilasi dan oksidasi, gugus propionat
(P) pada cincin I dan II berubah menjadi vini (V). Reaksi ini dikatalisis oleh
koproporfirinogen oksidase dan membentuk protoporfirinogen IX. Enzim tersebut
hanya bisa bekerja pada koproporfirinogen III, sehingga protoporfirinogen I
umumnya tidak terbentuk.
Protoporfirinogen IX selanjutnya mengalami
oksidasi oleh enzim protoporfirinogen oksidase membentuk protoporfirin IX.
Protoporfirin IX yang dihasilkan akan mengalami proses penyatuan dengan Fe++
melalui suatu reaksi yang dikatalisis oleh heme sintase atau ferokelatase
membentuk heme.
2.2 Pengendalian Biosintesis Heme
Enzim yang bertindak sebagai regulator
biosintesis heme adalah AmLev sintase. Heme yang mungkin bekerja melalui
molekul aporepresor menghambat sintesis AmLev sintase, dalam hal ini
kemungkinan terjadi feed back negative. Obat yang metabolismenya menggunakan
hemoprotein spesifik di hati (sitokrom-P450) menyebabkan konsentrasi heme intra
seluler menurun. Hal ini menyebabkan represi terhadap AmLev sintase menurun.
Aktivitas AmLev sintase meningkat sehingga sintesis heme juga meningkat.
Pemberian glukosa dan hematin dapat mencegah pembentukan AmLev sintase sehingga
menurunkan sintesis heme.
KEADAAN KENYANG DAN PUASA SERTA
TANDA DAN GEJALA KECUKUPAN
NUTRISI
A. KENYANG
Selama makan,
kita memasukkan karbohidrat, lemak, dan protein, yang kemudian dicerna dan di
serap. Sebagian bahan makanan digunakan dalam jalur-jalur yang menghasilkan
ATP, untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh dibawa ke depot bahan bakar, tempat
bahan tersebut disimpan.
Selama periode
dari permulaan absorbsi sampai selesai, kita berada dalam keadaan kenyang atau
keadaan absorptive.
B. PUASA
Kadar glukosa
darah memuncak pada waktu sekitar 1 jam setelah makan, dua jam setelah makan,
kadar kembali ke rentang puasa (antara 80-100mg/dL) seiring dengan oksidasi
atau pengubahan glukosa menjadi bentuk simpanan bahan bakar oleh jaringan
penurunan glukosa menyebabkan penurunan sekresi insulin.
Namun, apabila
kita berpuasa terus selama 12 jam,, kita masuk ke status basal yang di kenal
sebagai keaadaan pasca obsobtif.
Manfaat puasa bagi kesehatan tubuh :
1) Memberi kesempatan beristirahat bagi
sistim pencernaan dari seluruh kegiatan mencerna makanan dan minumam.
2) Memberi kesempatan bagi sel dan
jaringan tumbuh untuk memperbarui diri setelah di gunakan terus menerus selama
sebelas bulan.
3) Menghindarkan penderita diabetes,
tekanan darah tinggi, kencing batu dari kelebihan makanan tertentu yang
menyebabkan atau memperparah penyakit tersebut.
4) Melatih kemamapuan untuk lebih dapat
mengendalikan emosi, menjadi lebih sabar dan memiliki kesehatan mental yang
prima dalam menghadapi berbagai tekanan dalam kehidupan.
C. TANDA DAN
GEJALA KECUKUPAN NUTRISI
Tanda dan gejala kecukupan nutrisi seseorang data dilihat pada :
1. Penampilan umum
Tanda dari
nutrisi yang baik yang dapat dilihat
dari penampilan umumnya adalah responsive. Gejala yang dapat dilihat jjika
nutrisi yang kurang baik adalah lesu.
2.
Postur
Tanda nutrisi yang baik dapat lihat
dari postur yang tegak, lengan dan tungkai lurus. Gejala yang timbul jika
nutrisi kurang baik adalah bahu kendur, dada cekung dan punggung bungkuk.
3.
Otot
Tanda yang dapat dilihat jika
nutrisi terpenuhi dengan baik adalah otot berkembang dengan baik, kuat, da
terdapat lemak dibawah kulit.
Sedangkan gejala yang dapat dilihat
jika kecukupan nutrisi buruk adalah penampilan lemah, sering merasa nyeri dan
edema.
4.
Kontrol system saraf
Seseorang yang memiliki nutrisi yang
baik dapat dilihat kurang iritabilitas atau kelelahan dan memiliki kestabilan
psikologis.
Gejala yang timbul jika nutrisi
kecukupan nutrisi krang baik adalah iritabilitas, bingung, tangan dan kaki
terasa terbakar dan kesemutan.
5.
Fungsi kardiovaskuler
Tanda : laju
denyut dan irama jntung normal, tekanan darah normal.
Gejala : laju
denyut janung cepat (di atas 100 kali/menit),irama tidak normal dan tekanan
darah meningkat.
6.
Vitalitas umum
Tanda : bertenaga, penampilan kuat
Gejala : mudah lelah, kurang energy,
mudah tertidur dan mudah capek
7.
Rambut
Tanda kecukupan nutrisi baik: rambut
berkilau, kuat, kulit kepala sehat.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk
: rambut kusam, kusut, kering, tipis dan kasar, mudah rontok.
8.
Kulit
Tanda kecukupan nutrisi yang baik :
kulit halus dan sedikit lembab dengan warna baik.
Gejala yang dapat dilihat jika
nutrisi tidak baik : kasar, kering, bersisik, pucat.
9.
Wajah dan leher
Tanda kecukupan nutrisi yang baik :
warna merata, halus, penampilan sehat.
Gejala yang dapat dilihat jika
nutrisi buruk : wajah berminyak, bersisik, kulit gelap di pipi dan dibawah
mata, wajah kasar disekitar hidung dan mulut.
10. Bibir
Tanda kecukupan nutrisi yang baik :
halus, penampilan lembab (tidak pecah-pecah atau bengkak).
Gejala jika nutrisi buruk : kering,
lesi angular pada sudut mulut.
11.
Gusi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik :
warna merah muda, tidak bengkak atau berdarah.
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk
: gusi bengkak dan mudah berdarah.
12. Lidah
Tanda jika kecukupan nutrisi baik :
warna merah muda, halus. Gejala jika kecukupan nutrisi buruk : penampilan
bengkak, kasar, warna daging.
13. Gigi
Tanda jika kecukupan nutrisi baik :
gigi tidak berlubang dan nyeri.
Gejala jika
kecukupan nutrisi buruk : penampilan salah posisi.
14. Mata
Tanda jika kecukupan nutrisi baik :
mata terang, jernih, penampilan bersinar
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk
: kekeringan membrane mata, kemerahan, kering.
15. Kuku
Tanda jika kecukupan nutrisi baik :
penampilan keras, merah muda
Gejala jika kecukupan nutrisi buruk
: kuku mudah patah.
16. Kaki atau tungkai
Tanda jika kecukupan nutrisi baik :
tidak nyeri, lemah, dan bengkak.
Gejala jika kecukupan nutrisi tidak
baik : edema betis, kesemutan dan lemah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar